Posts

Showing posts from November, 2013

Pedih

Engkau yang sedang patah hati Menangislah dan jangan ragu ungkapkan Betapa pedih hati yang tersakiti Racun yang membunuhmu secara perlahan Engkau yang saat ini pilu Betapa menanggung beban kepedihan Tumpahkan sakit itu dalam tangismu Yang menusuk relung hati yang paling dalam Hanya diri sendiri yang tak mungkin orang lain akan mengerti Di sini kutemani kau dalam tangismu Bila air mata dapat cairkan hati Kan kucabut duri pedih dalam hatimu Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti Anggaplah semua ini Satu langkah dewasakan diri Dan tak terpungkiri juga bagi Engkau yang hatinya teluka Dipeluk nestapa tersapu derita Seiring saat keringnya air mata Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya Hanya diri sendiri yang tak mungkin orang lain akan mengerti Di sini kutemani kau dalam tangismu Bila air mata dapat cairkan hati Kan kucabut duri pedih dalam hatimu Agar kulihat senyum di tidurmu malam nanti Anggaplah semua ini Satu langkah dewasa

BINTANG TAK DATANG

CAKRAWALA MENJINGGA CERAH MENTARI SEMBUNYI DI UFUK BARAT CAMAR-CAMAR TERBANG MERUMAH SIANG MELUNTUR SECEPAT KILAT MALAM HITAM KEMBALI DATANG MENGHAMPIRI TAK MEMBAWA BINTANG REMBULAN BULAT NAMUN TAK MATANG DI SINIKU MENANTINYA BIMBANG MALAM TERLANJUR GELAP SUNYI PUN TURUT MELALAP IA TERDIAM MENETAP TAK DAPAT KU TERLELAP MALAM SERASA SEPANJANG JALAN JALANKU MENUJU KEDAMAIAN MENGHINDARI SEMUA KENYATAAN JAUH TERBANG MELAYANG                 HILANG

Mencoba Hal yang "Tidak Mungkin"

Langit emang lagi cerah, tapi gue kok ngerasa ini gelap semua ya? Gue juga ngerasa kayak ada yang ganjel. Kayak kerikil kecil, tapi kalo kerikilnya jadi lebih banyak, gue gak bisa berjalan. Pengen banget rasanya gue nyebur ke laut, mungkin kehidupan di bawah sana lebih indah. Ngeliat ikan-ikan yang cantik, lucu, imut gemes (deh?), ngeliat ikan badut yang bisa hidup bersama-sama dengan anemon laut meskipun anemon laut beracun, menjadi anak buahnya ikan paus biru, disayang sama hiu biar dia bisa jadi pelindung gue, menghindar dengan menggunakan segumpalan tinta hitam layakya cumi-cumi. Menjadi hewan terpintar selautan seperti lumba-lumba agar gue gak selalu dibodohin dan mencari keberadaan atlantis bersama lumba-lumba tersebut. Atau, pergi ke hutan dan tinggal di sana bersama burung-burung kecil indah yang berkicau setiap pagi. Mencari ketenangan di sana. Diajak adu lari sama burung unta. Ikut berburu dengan harimau yang gagah berani perkasa dan bijaksana. Menggapai sesuatu yang sus

Samar

Melayap wajah sekilas Meraut suka seuntai Tiada kata terbalas ucap Terbalas sapa dan tanya       berpaling perasa   berbalik kemurahan   durjana temaram malam   hati terkelabui Usap . . .   usaplah . . .   sayang . . .   sayangku . . . Jangan melayan , melawat   mayat . . . Karya : Ibuku Bekasi, 1988

Embun yang Hilang

Jauh sudah ku lepas Pandangku, menyeluruh zaman Saat surga hati nurani terlelap Butir telah hilang Dalam tetes daunnya Jangan terlelap ! Terjagalah ! Bangunlah ! Senantiasa Surga Mu turun Hilang hanya setitik Sekendi harapan masih menumpuk Berserak ... tak terarah                  tunjuk !                  tunjuklah !                      dia Karya : Ibuku Bekasi, 1988

Tak Kan Kudapat

Image
Bagai bumi dan langit Perbedaan di antara kita Bagai kau di seberang samudra Memberi jarak antara kita Tanah meretak, guntur menggelegar Kau tampak tak merasa *** Jarak semakin jauh Ku berusaha mendekat Tak berdaya ku tak bisa *** Ku menyadari keelokkanmu Membuat setiap mata terpana Sedang, ku hilang ditelan gelombang Tenggelam dalam keheningan malam *** Sungguh, bukan hanya diriku yang mengagumimu Burung-burung pun tampak terpaku Menatap indahnya parasmu Langit pun seakan ingin memelukmu Ingin merasakan kehangatanmu Namun, Kembali ku sadar Kau hanyalah mimpi indahku Yang terpisah ruang dan waktu Takkan dapat ku menggapaimu Walau atas izin sang waktu (November 2013)

Angan-Angan Palsu

Image
Pandanganku buram kelam Tiada bayangan yang tertangkap Hidupku teramat sunyi Mentari menghindar pergi Rembulan dahulu terang Kini samar terpandang Jalanku tak berarah Tak mengerti kemana kan pergi Kini, seberkas cahaya datang Bayanganmu jelas tampak Sesosok tubuh yang anggun dan mempesona Hadir menghampiri hidupku Sinarmu menggantikan cerahnya mentari Mentari pergi seakan ku tak peduli Jika dirimu telah hadir di sini Setiakah kau selalu menemani? Tampaknya kau hanya angin berlalu Untuk berhembus hanya sekejap Hatimu seperti telah membeku Mengacuhkan beningnya hatiku Jika kau hendak berlalu Pergilah ! Tinggalkanku di sini sendiri Biar angin sesungguhnya yang menemani Meskipun ia juga kan berhembus pergi

For You

You'll never know that I love you. I've loved you since I knew you a year ago. But, I never tell you if I really love you. Suppose the leaves, the flowers, or the birds can hear whisper of my heart, I will talk to them about my heart. But, they can't, so, I just hide away my feeling. I only can spill my feeling through this blog. Actually, I don't make this blog only for myself, It's for general. But, no problems, I want to people know how I love you. I only think about you here, but I don't know there who you think. If you have a boyfriend, end your relationship with him and say that you love me. Don't forget, to love you, I only need a short time but to forget you, I need a really long time. Your face, your eyes, your smile, and your teeth always make me miss you. For treat that miss, I only can save your photos and always see it everytime I miss you. I still remember the first time I met you. You called me when I will go to my class at s

Puisi Karya Chairil Anwar

Image
Gue pikir Chairil Anwar adalah seorang penulis puisi yang paling gue kagumi. Banyak sekali karya-karya dia yang gue suka. Di bawah ini adalah puisi kesukaan gue karya Chairil Anwar dan ini adalah hanya sebagian dari banyak karyanya.  Aku (Karya : Chairil Anwar) Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (Maret 1943) DIPONEGORO (Karya : Chairil Anwar) Di masa pembangunan ini tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali. Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati. MAJU Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. M

Basah Kuyup di Jumat yang Basah

Image
Hujan lagi hujan lagi. Apakah langit pun bersedih? Seperti sedihnya hati gue? Dengan buruknya nasib gue? Lapernya perut gue? Ah, ya sudahlah. Ada yang mau tau kenapa gue bersedih? Ya, benar. Gue kehujanan. Apalagi yang menyebabkan gue basah selain air hujan. Keluar dari sekolah memang langit sudah mendung, malahan udah gerimis. Tapi gue gak menghiraukan itu. Gue keluar dari sekolah seperti biasa. Gue nyariin temen gue yang biasa pulang bareng sama gue. Namanya Entong. Entong memang teman seperjuangan gue dari pertama kali masuk SMP. Rumah gue gak terlalu jauh sama rumah Entong, dan juga searah kalo pulang, makanya itu gue pulang bareng terus sama dia. Karena hari ini hari Jumat, gue nanya ke Entong apakah dia mau sholat Jumat hari ini. Tapi dia masih belum bisa memutuskan. Ya udah, gue terdiam aja di sudut sebuah mobil angkutan penumpang (yang pasti bukan barang). Gue mau memikirkan seseorang, tapi gue bingung entah siapa yang harus gue pikirkan. Masa, gue mikirin si

Jerawatku

Image
Kalo ngomongin jerawat, bagaimana sih jerawat itu bagi kalian para remaja? Ya, jerawatkan adalah salah satu tanda masa puber pada remaja. Tapi, yang membuat gue kesal adalah kenapa dia munculnya keseringan? Apa dia ketagihan nempel di muka gue yang 'amat-amat' ganteng ini (amit-amit kali). Apalagi kalo dia muncul sewaktu gue pengen deket sama cewek, gue kan jadi gak PD. Jerawat gue udah pernah muncul dimana aja. Tapi, untungnya di pipi gue yang seksi (emang pipi ada yang seksi ya?) jarang keluar jerawat. Paling banyak juga muncul dua di pipi. Tapi lagi, kalo jerawat di jidat (no.2), satu kali keluar rame-rame. Liat aja kalo gak percaya. Wkwkwkwk.. Fotonya gak ada yang cakepan dikit apa? Oh iya, pertama kali di muka gue muncul jerawat itu adalah di atas mulut di bawah hidung atau bisa juga disebut di bagian tumbuhnya kumis (no.1). Waktu pertama kali muncul jerawat, gue menganggap kalo gue itu kutilan, tapi kata ibu gue itu bukan kutil, dia bilang kalo itu jeraw

Rambut

Waktu kelas 7 SMP dulu, gue selalu ngurusin rambut. Dan kalo sekarang gue inget-inget waktu itu, model rambut yang gue selalu urusin adalah model rambut yang sangat alay atau itu adalah model rambut yang biasanya dipakai oleh anak-anak alay (maaf ya anak-anak alay). Kelas 7, sekolah gue masuk siang. Sebelum berangkat ke sekolah, gue selalu berkaca di depan cermin atau bisa dibilang bercermin sambil menyisir rambut ; membuat rambut gue menjadi model rambut anak alay. Karena pada waktu itu gue belum ngerti yang mana yang alay yang mana yang keren. Gue selalu menghabiskan waktu yang lama buat menata rambut gue menjadi rambut yang gue anggap paling keren padahal alay. Mau tau model rambut alay gue seperti apa? Maaf ya, gak ada fotonya. Karena dulu gue gak narsis (sekarang juga enggak) Gue ceritain aja ya. Jadi, gue itu selalu memakai gel yang gue harap itu bakal bisa menjaga keutuhan rambut alay gue dan juga agar rambut gue itu gak acak-acakan. Setelah memakai gel, gue lalu menyisirkan

Kena Deh

Selasa, 29 Oktober 2013 Sekarang musim hujan, setiap hari mendung, hati gue juga lagi mendung *ceilah*. Bedanya sehabis mendung, di hati gue itu gak muncul pelangi, huhu -_- Ah, lupakanlah. Sekarang gue mau cerita tentang kejadian kemarin yang membuat hati gue nambah mendung, yah inget lagi. Alkisah, gue berangkat ke sekolah dan menjalani sekolah seperti biasa. Karena kemarin itu hari Senin, paginya ada upacara bendera. Yang membuat spesial hari senin kemarin adalah bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda (Soempah Pemoeda : ejaan jaman dulu). Namun, karena hari itu, sang pembina upacara beramanat atau yang lebih tepatnya sih berceramah lebih panjang dari pada hari Senin-Senin biasanya Sang pembina upacara bercerita dengan panjang lebar tentang sejarah sumpah pemuda tapi yang gue sayangin adalah dia ceritanya gak jelas. Udah ceritanya gak seru, dia kaya cerita sama temen sebayanya dengan bahasa-bahasa yang baku dan jarang dimengerti oleh para siswa yang otaknya yaa.. begitulah. 4